Kegagalan adalah salah satu proses yang harus Anda lalui untuk menuju kesuksesan hidup

Minggu, 26 Agustus 2012


7 Tips Mulai Bisnis Bagi Anak Muda


Menjalankan bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa dibayangkan sulitnya mengawali sebuah bisnis. Jatuh bangun sudah biasa dialami.

Apalagi bila kalian masih berusia muda. Usai kuliah, biasanya tidak tahu apa yang akan dilakukan selain mencari kerja. Dalam situasi seperti ini, diperlukan tips dan trik dalam menjalankan suatu bisnis.


Berikut ini tujuh tips dan trik yang harus dipersiapkan sebelum membuka usaha seperti dikutip okezone dalam buku bertajuk 99 Bisnis Anak Muda, karya Malhayanti dan Hendry E Ramdhan.

Lihat kecenderunganmu

Beragam pilihan untuk berbisnis mulai dari bisnis penjualan barang, jasa, pemikiran atau bidang lain dapat dijadikan pilihan untuk setiap orang membuka usaha. Namun semua usaha itu tidak dapat dikerjakan sendiri karena keterbatasan yang dimiliki setiap orang.

Untuk itu, sebelum membuka usaha ada baiknya dilihat dulu bidang dan kecenderungannya, sehingga saat menjalankan usaha yang akan ditekuni akan berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan dan diinginkan.

"Jika berbisnis berdasarkan kecenderungan diri, pasti akan senang untuk menjalankannya karena bisnis tersebut sesuai dengan jiwa pebisnis yang akan menjalani bisnisnya," tutur Malhayanti.

Jangan lupa niat (motivasi)

Perlunya meniatkan bisnis untuk keperluan yang baik-baik. Misalnya, untuk meringankan beban orangtua, mau mandiri, mau punya banyak pengalaman, dan lain-lain.

Mengapa motivasi penting? Karena ketika motivasi mulai turun, kalian bisa bangkit lagi jika ada sesuatu yang akan dicapai, sehingga bisa bersemangat lagi untuk mengembangkan bisnis.

Kejujuran dan kepercayaan

Dengan kejujuran, akan mudah mendapat kepercayaan orang yang merupakan modal yang sangat besar untuk kelangsungan bisnis. Saat ini kejujuran menjadi barang langka, sangat sulit ditemukan dan sangat berharga, sehingga kejujuran perlu dijaga.

Kreativitas dan inovasi tiada batas

Ciri khas menjadi hal terpenting bagi bisnis. Begitu pun inovasi, karena ketika produk yang diproduksi ditiru oleh orang lain, maka sikap positif yang perlu dilakukan yaitu segera membuat inovasi baru.

Promosi dengan pameran

Momen pameran bisa dijadikan salah satu alternatif untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dengan mengikuti pameran hanya mengeluarkan uang untuk membayar stan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk memasang iklan. Jangan lupa untuk mencantumkan kartu nama agar mudah dihubungi.

Manajemen waktu

Meluangkan waktu untuk keluarga atau orang terdekat adalah hal yang penting di tengah kesibukan berbisnis. Baik itu untuk sekadar mengendurkan urat syaraf dengan aktifitas berbisnis.

Mental yang tangguh

Butuh mental setangguh baja untuk bertahan dan terus mengembangkan bisnis. Menyeting mental yang tangguh tersebut tentu saja tidak muncul begitu saja tanpa ada proses latihan yang terus menerus (Diambil dari idegilabisnis.blogspot.com)

Minggu, 04 Maret 2012

Kata Tetapi Itu Menghambatmu

Banyak orang yang ingin hidupnya bertumbuh: Lebih maju, lebih berhasil, dan lebih sukses. Untuk itu ada yang kemudian melakukan konsultasi atau berguru kepada banyak orang. Namun mengapa diantara mereka ada yang tidak berhasil? Banyak sebabnya, salah satunya karena mereka terlalu sering menggunakan kata “tetapi”.
Saat diminta oleh konsultan atau gurunya untuk melakukan sesuatu, orang ini menjawab, “Tetapi, kan saya tidak punya waktu.” Orang ini merasa dirinya sibuk padahal ia hanya merasa sibuk. Atau sebenarnya kesibukannya tidak jelas, bahkan tidak menghasilkan sesuatu yang berarti. Saran saya, jadilah orang yang produktif bukan orang yang sibuk.
Ada juga orang yang mengeluh, “Tetapi saya tidak punya modal yang cukup.” Kelompok ini menganggap bahwa untuk mengembangkan bisnis itu harus punya banyak uang. Padahal, pebisnis besar kebanyakan menggunakan uang pihak lain untuk membangun dan menjalankan bisnisnya. Pinjam? Tidak harus. Sahabat saya memiliki bisnis dengan nilai triliunan rupiah tanpa pinjaman. Ia melakukan kerjasama bagi hasil dengan para pemodal.
Yang juga menyedihkan, bila ada yang berkata, “Tetapi saya tidak punya pengaruh di kantor, jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa.”  Ketahuilah, pengaruh itu akan muncul bila Anda punya banyak prestasi dan karya. Tunjukkan kemahiranmu, tunjukkan kontribusimu dulu kepada perusahaan. Tunjukkan bahwa kehadiranmu ikut membawa perusahaanmu bertumbuh. Percayalah, setelah itu pengaruh akan datang kepada Anda.
Bahkan ada pula yang justru menyalahkan orang tuanya sendiri dengan berkata, “Tetapi orang tua saya kolot, pak. Dia tidak mendukung saya.”  Padahal tanpa orang tua, Anda tak mungkin ada di muka bumi. Jangan cela dia. Bila mereka tidak mendukung, asah terus kemampuan bernegosiasi dan meyakinkan orang lain.
Kesalahan ada pada diri Anda bukan orang tua. Anda yang tidak mampu bernegosiasi dan meyakinkan, bukan orang tua yang tidak mendukung.  Orang tua Anda perlu diyakinkan dengan cara yang tepat dan hebat. Belum apa-apa Anda sudah menyerah –Dasar pemalas, senangnya menyalahkan orang lain, orang tuanya sendiri lagi. Durhaka tahu!
Mulai hari ini, hilangkan atau kurangi kata “tetapi” saat menerima nasihat dari guru atau konsultan Anda. Sebab, kata tetapi hanya akan membuat Anda sibuk mencari alasan sehingga hidup Anda tidak bertumbuh..

Rabu, 22 Februari 2012

Agar Sehat Wal Afiat


Tinggalkan Sejenak Televisi dan Koran

Saya pernah mengalami kelelahan dalam menjalani hidup. Akibatnya, saya mudah emosi, mudah marah, cepat capek dan mudah mengantuk. Untuk mengetahui penyebabnya saya melakukan general check up di rumah sakit. Hasilnya?  Saya sehat wal afiat.
Saya heran, dokter yang memeriksa saya juga heran. Menurut hasil general check up saya sehat walafiat tetapi kok mudah lelah dan mudah mengantuk. Akhirnya saya dan dokter melakukan pendalaman kebiasaan hidup yang saya jalani. Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa saya harus menghilangkan beberapa kebiasaan yang selama ini saya jalani.
Kebiasaan apa saja itu? Menonton berita pagi di televisi, membaca koran pagi dan siang hari, serta menonton debat di televisi di malam hari. Awalnya saya mengalami kesulitan karena itu adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging. Tetapi demi sebuah komitmen dengan dokter saya mulai meninggalkannya.
Setelah dua pekan berjalan, tidak menonton televisi dan tidak membaca koran, ternyata saya mulai merasakan adanya kedamaian dan ketenangan. Persis seperti ucapan Robert J Sawyer, penulis fiksi ilmiah asal Kanada, belajar mengabaikan banyak hal adalah salah satu jalan terbaik menuju kedamaian batin.
Waktu menonton dan membaca saya ganti dengan bermain dan berbincang dengan istri dan anak saya. Kadang-kadang saya bermain bola, bermain kartu, bermain petak umpet atau menemani mereka belajar. Dengan mengubah kebiasaan kecil ini saya merasakan kebahagian  menjalar kuat dalam aliran darah kehidupan saya.
Apakah berarti kita tidak boleh menonton dan membaca koran? Tentu boleh, namun agar Anda mampu dengan tenang memilih tontonan dan bacaan yang penting dan berpengaruh dalam hidup Anda, coba tinggalkan televisi dan koran selama dua pekan saja. Setelah ketenangan itu muncul, Anda akan mulai bisa memilih dan memilah mana tontonan dan bacaan yang berkualitas dan mana yang hanya menguras energi.
Pastikan Anda menonton dan membaca sesuatu yang membuat Anda bertumbuh, bukan hanya memuaskan keingintahuan Anda terhadap informasi. Acara “Wisata Hati” ustadz Yusuf Mansur di ANTV dan “Kick Andy” di MetroTV sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Jangan lupa, sekali-kali bolehlah menonton kehebatan Manchester United dan Bercelona mengalahkan lawan-lawannya ya, hehehe…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @adityafirdaus1

Selasa, 21 Februari 2012


Malas

Kita perlu mendefinisikan malas. Menurut saya, melakukan lebih sedikit aktivitas yang tidak penting agar bisa fokus pada hal-hal penting itu tidak termasuk malas.
Jadi, apa itu malas? Malas adalah orang yang bekerja di bidang yang tidak disukai tanpa pernah sungguh-sungguh berusaha untuk melakukan pekerjaan yang dicintai. Dia pergi berkerja tetapi hatinya tersiksa. Dia melakukan pekerjaannya dengan terpaksa.
Mengapa orang ini saya sebut malas? Karena, dia tidak mau menemukan dan melakukan dengan sungguh-sungguh apa yang bisa membuat hidupnya bahagia. Dia malas mencari tahu apa kelebihan dirinya. Dia malas melakukan sesuatu yang bisa membuat hidupnya nikmat. Dia lebih senang hidupnya dikendalikan oleh lingkungannya. Mereka itulah sesungguhnya pemalas sejati.
Saat di kantor orang semacam ini tampak sibuk tetapi hasilnya minimalis. Ia mungkin menelpon banyak calon pembeli tetapi tidak sesuai dengan target market. Ia tampak sibuk berjalan hilir mudik meminta dan mencari dokumen yang tidak terlalu penting bagi pekerjaannya. Kerjanya ngos-ngosan tetapi hasilnya pas-pasan. Itulah pemalas…
“Tega benar mas, saya sudah bekerja keras koq masih disebut pemalas!”  Ya, sebab malas bukan hanya masalah pekerjaan. Anda enggan dan tidak punya waktu menemani anak belajar itu juga pemalas. Anda tak punya waktu beribadah malam hari karena terlalu lelah itu juga pemalas. Anda tidak punya waktu berkunjung ke rumah saudara saat ia sakit itu juga pemalas.
Jadi orang yang sedikit bekerja belum tentu ia orang malas. Boleh jadi karena dia menyadari bahwa yang ia lakukan haruslah hal-hal yang penting dan membuatnya enjoy.
Dalam era sekarang, yang diperlukan bukanlah banyaknya waktu yang kita habiskan saat bekerja. Tetapi seberapa besar yang bisa Anda hasilkan dari waktu yang sudah Anda curahkan.
Fokuslah pada produktivitas daripada sekadar menyibukkan diri. Jangan malas menemukan apa kekuatan Anda. Jangan malas mencari pekerjaan yang sesuai passion Anda. Jangan malas berinteraksi dengan orang-orang produktif dan satu visi dengan Anda, terutama orang-orang yang Anda cintai. Jangan malas meninggalkan pekerjaan yang tidak penting buat Anda.
Hidup bukan hanya urusan pekerjaan tetapi juga ada urusan sosial, kemasyarakatan spiritual dan lainnya. Janganlah kita menghabiskan banyak waktu untuk satu urusan tetapi malas untuk urusan yang lain.
Salam SuksesMulia!

Senin, 20 Februari 2012


Belajar dari Peserta Trainer Bootcamp

Hidup harus bertumbuh. Salah satu cara untuk mempercepat Anda bertumbuh adalah berkumpul dengan orang-orang positif. Saat berkumpul dan berinteraksi, Anda akan belajar dan banyak memperoleh inspirasi dari mereka. Ketika berkumpul, semua orang berperan sebagai guru sekaligus sebagai murid.
Jumat-Minggu, 17-19 Februari saya mengadakan Trainer Bootcamp & Contest di Bogor. Dari acara ini saya mendapat banyak pelajaran dari peserta yang beragam. Selain berprofesi sebagai trainer mereka tetap melaksanakan aktivitas lain sebagai dokter, profesional, dosen, wartawan, kepala sekolah, therapis dan pebisnis.
Walau saya sebagai trainer utama dalam acara itu tetapi saya juga banyak belajar dari sebagian besar peserta yang ikut. Ilmu dan inspirasi mereka menambah khasanah kehidupan saya. Semangat untuk terus menginspirasi Indonesia juga semakin menggelora setelah saya banyak berinteraksi dengan mereka selama tiga hari di Bogor.
Selain itu, saya juga mencatat beberapa pelajaran penting untuk saya sampaikan kepada Anda, pengunjung setia www.JamilAzzaini.com. Berikut beberapa dari catatan saya tersebut.
Gunakan kekuatan dan pengalaman hidupmu agar mampu bersaing dengan orang-orang di sekitarmu. Shan Wiyono seorang Motivator Remaja yang sekarang menetap di China saat presentasi menggunakan kelebihan yang dimilikinya.  Aikido dan sulap ia jadikan bumbu saat presentasi sehingga lebih menarik dan hidup. Maka tidak salah bila peserta mendaulatnya menjadi peserta terfavorit dalam acara itu.
Keluarlah dari lingkunganmu, milikilah keberanian untuk merantau dan pergi dari lingkungan yang tidak mendukung terwujudnya impianmu. Mahbub Sudrajat alias Bob Kayaraya, berubah dari seorang yang pendiam dan pemalu menjadi seorang yang percaya diri dan positif serta proaktif setelah ia meninggalkan Madiun untuk kuliah di Universitas Lampung.  Bahkan kini ia menjadi Pendongkrak Percaya Diri di Kediri.
Orang yang pintar dan cerdas itu bila memiliki kemampuan untuk menjadikan internet sebagai pemasukan bukan hanya pengeluaran.  Informasi di internet hanya sekedar menjadi infomasi apabila tidak Anda optimasi. Buktikan bahwa Anda pintar dan cerdas dengan cara menghasilkan uang dari internet. Begitulah kata pak Haris, seorang trainer SEO.
Hidup itu jangan terjebak pada penilaian yang sifatnya tampak (terlihat), sesuatu yang terlihat biasanya harganya lebih murah dibandingkan sesuatu yang tidak terlihat. Kecerdasan emosi, spiritual dan nurani adalah sesuatu yang lebih mahal bila dibandingkan dengan fisik dan IQ, begitulah pesan Kang Zein, seorang Stimulator Kesadaran Jiwa.
Masih banyak pelajaran yang saya peroleh dari peserta, saat inipun saya sedang merenungi keunikan dan kelebihan para peserta Trainer Bootcamp & Contest. Ternyata, banyak kekayaan khasanah ide dan pikiran yang bisa menginspirasi Indonesia untuk menjadi lebih baik.
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @adityafirdaus1
Kunjungi website guru saya : http://www.jamilazzaini.com

Jumat, 17 Februari 2012


Tangkaplah Peluang

Saat perjalan dari Madinah ke Mekah beberapa waktu lalu, pembimbing umroh saya bercerita tentang seseorang yang kehausan di tengah padang pasir. Cerita itu menggugah sekali, sehingga saya ingin menceritakannya kembali kepada Anda melalui tulisan saya hari ini.
Tersebutlah seorang lelaki yang tengah melakukan perjalanan di padang pasir. Ia merasa sangat kehausan karena bekal air yang dibawanya sudah habis. Ia terus berjalan dengan harapan bertemu sumber mata air atau musafir lain.
Dalam kondisi hampir putus asa, tiba-tiba ia melihat seorang musafir lain yang berjalan menuju ke arahnya. Harapannya untuk mendapatkan air kembali muncul. Saat sudah dekat ia pun memberanikan diri meminta air kepada musafir yang baru ditemuinya itu.
Namun, sungguh malang lelaki yang kehausan itu, ternyata persediaan air yang dibawa sang musafir sangat terbatas dan hanya cukup untuk perjalanannya. Dengan sangat sopan sang musafir tadi berkata, “Dengan segala hormat, mohon maaf saya tidak bisa memberikan air ini, sebab perjalanan masih jauh dan saya sangat memerlukannya.  Tetapi saya mempunyai sesuatu untuk Anda.” Sang musafir lalu memberinya sorban berwarna putih.
Alih-alih menerimanya, dengan nada emosi ia berkata, “Yang saya butuhkan air, bukan sorban warna putih. Saya tidak memerlukan sorban putih. Silakan Anda bawa saja. Terima kasih.” Disertai perasaan jengkel, ia berlalu meninggalkan musafir yang terkejut mendengar jawabannya tadi.
Lelaki itu melanjutkan berjalan mencari air, sampai akhirnya dari kejauhan ia melihat sebuah sumber mata air. Ia berlari mendekatinya. Namun apa yang terjadi? Begitu ia hendak mengambil air di tempat tersebut seorang penjaga mata air mendatanginya dan berkata, “Bila Anda hendak mengambil air di sini ada syaratnya, Anda harus menyerahkan atau menukarnya dengan sorban berwarna putih.”
Demikianlah, ada orang sering menyepelekan dan menyia-nyiakan sesuatu yang ada di depan matanya. Padahal boleh jadi itu adalah sesuatu yang membuat hidup orang itu lebih baik dan bertumbuh di kemudian hari. Ada orang yang enggan bergabung dengan komunitas positif karena merasa membuang-buang waktu, padahal boleh jadi itu pintu menuju kesuksesan hidupnya.
Ada banyak trainer yang kemudian tumbuh melesat dan ramai order setelah mengikuti Trainer Bootcamp & Contest yang saya adakan. Bahkan akhirnya mereka terdorong menulis buku dan setelah dicetak bukunya best seller. Namun ada juga trainer yang saya undang gratis, tak berkenan hadir bahkan justru berkata, “Hah, penampilan saya diadu dan dinilai oleh trainer lain, enggak ah! Lagian yang saya butuhkan order bukan penilaian.”
Tangkaplah peluang yang ada di depan matamu, jangan sia-siakan. Siapa tahu itu jalan menuju kehidupan terbaikmu, kehidupan SuksesMulia…
Salam SuksesMulia!
Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter : @adityafirdaus1
kunjungi website guru saya : www.jamilazzaini.com

Kamis, 16 Februari 2012



1. Kerjakan Saja!
Percaya bahwa apa pun dapat dikerjakan. Tetapkan sasaran. Nikmati hidup sepenuh mungkin. Jangan pernah menyerah. Buat persiapan sebaik mungkin. Percaya kepada diri sendiri. Saling bantu.

2. Bersenang-senanglah!
Bersenang-senanglah, tapi sambil kerja keras, maka uang akan datang. Jangan buang waktu, sambar peluang di depan anda. Ambil sikap positif dalam hidup. Apabila tidak menyenangkan, tinggalkan.

3. Jadilah Pemberani
Pertimbangkan risiko yang akan diambil. Percaya kepada diri sendiri. Kejar cita-cita dan sasaran anda. Jangan mudah menyesal. Beranilah. Jangan ingkar janji.

4. Tantang Diri Sendiri
Arahkan bidikan anda tinggi-tinggi. Cobalah hal-hal baru.

5. Berdiri di Atas Kaki Sendiri
Bergantung kepada diri sendiri. Kejar cita-cita, namun hiduplah dalam dunia nyata. Jalin kerja sama.

6. Nikmati Setiap Detik Anda
Cintai hidup dan nikmati sebanyak-banyaknya. Nikmati setiap saat. Lakukan perenungan. Jadikan setiap detik berharga. Jangan mudah menyesal.

7. Hargai Teman dan Keluarga
Dahulukan keluarga dan kelompok. Setialah. Hadapi masalah secara langsung. Pilih orang yang tepat dan hargai bakat.

8. Bersikap Hormat
Bersikap sopan dan hormat. Kerjakan yang benar saja. Pertahankan terus nama baik. Jujur dalam urusan apa pun.

9. Berusaha Berbuat Baik
Ubahlah dunia, walau pun hanya sedikit. Buatlah sesuatu yang berbeda demi orang lain. Jangan merugikan orang lain. Selalu percaya dapat mengerjakan sesuatu untuk menolong.